Setelah kemarin berjalan 8 km lebih untuk beli (lagi) cat air dan perlengkapannya, hari ini akhirnya aku kembali bersuntuk-ria dengan cat air. Oh, memang medium ini memang sangat mengasikkan!
Hal pertama yang aku lakukan adalah berkenalan dengan kertas yang akan dipakai. Dulu pas masih mahasiswa aku ga mampu beli-pakai kertas yang dikhususkan untuk cat air, hanya karton linen yang biasa jadi kartu nama. Kertas yang berbeda memungkinkan sapuan dan lunturan cat yang juga berbeda. Itu sebabnya sangat penting untukku mengenali kertas yang dipakai.
Ada 3 jenis kertas cat air, rough, hot-pressed (HP) dan cold-pressed (disebut juga "not"). Kertas rough bertekstur paling kasar, kertas HP bertektur halus/rata dan cepat kering sementara kertas not berasa di antaranya. Kebanyakan seniman cat air (sungguhan) menggunakan kertas not. Aku pernah mencoba tetapi belum paham kecendrungan-kecenderungannya.
Kertas cat air dibagi juga sesuai gram per meter persegi (gsm) atau pounds per rim (lb). Umumnya 190 gsm (90 lb), 300 gsm (140 lb), 356 gsm (260 lb), and 638 gsm (300 lb). Kertas yang beratnya di bawah 356 gsm mesti dibentang-tegangkan sebelum dicat supaya ga melengkung.
Ada 3 jenis kertas cat air, rough, hot-pressed (HP) dan cold-pressed (disebut juga "not"). Kertas rough bertekstur paling kasar, kertas HP bertektur halus/rata dan cepat kering sementara kertas not berasa di antaranya. Kebanyakan seniman cat air (sungguhan) menggunakan kertas not. Aku pernah mencoba tetapi belum paham kecendrungan-kecenderungannya.
Kertas cat air dibagi juga sesuai gram per meter persegi (gsm) atau pounds per rim (lb). Umumnya 190 gsm (90 lb), 300 gsm (140 lb), 356 gsm (260 lb), and 638 gsm (300 lb). Kertas yang beratnya di bawah 356 gsm mesti dibentang-tegangkan sebelum dicat supaya ga melengkung.
Kemarin aku membeli 2 jenis kertas 140 lb, kertas cold-pressed (not) bermerk Cotman dan kertas hot-pressed (HP) Saunders - Waterford. Karena aku belum pernah sama sekali mencoba kertas HP, hari ini aku memilihnya. Seperti berjudi rasanya saat membuat sketsa di kertas yang tidak kukenal ini.
Setelah membuat sketsa anak kucing bermain benang rajut dari sebuah foto dengan pensil yang tipis, aku mulai mencuci palet, memuat cat yang mungkin dibutuhkan di atasnya, menyelotip kertas agar tegang dan menarik nafas. Seperti tidak siap untuk mulai bermain cat air (lagi).
Karena tidak siap aku membuat sketsa lain, dua buah cherry kecil yang tidak akan menyedihkan hati jika gagal diwarnai. Aku menyampur warna dan mulai menggoreskan cat merah ke kertas HP. Efek pertama tidak seperti yang kukira, cat tidak menyebar seluas bayanganku. Cepat-cepat kutambahkan air lagi untuk menghindari kegagalan.
Setelah 5 menit, bermain dengan dua buah cherry yang sederhana, aku mulai mengenali karakter kertas HP. Sebetulnya kertas ini malah mirip dengan karton linen yang biasa aku pakai dulu; cepat kering. Kemiripan sifat itu mempermudah latihan pertamaku ini.
Sketsa anak kucing pun kuwarnai sambil terus mempelajari sifat kertas dan juga kuas baru yang kemarin dibeli. Menyenangkan, penuh kejutan!
mba, sy sdn memakai cat air merk pentel. dikemasannya tertulis vivid color, maksudnya apa ya? menurut pengalaman, akan terlihat semacam garis tegas tipis tepat di pinggiran warna apabila cat mengering. apakah itu efek dari vivid color? makasih atas waktu dan perhatiannya :)
ReplyDeleteHalo. Salam kenal.
ReplyDeleteSetahu aku vivid berarti warna cerah/gonjreng. Mungkin pentel menjanjikan cat airnya berwarna cerah, karena biasanya cat air kualitas buruk warnanya kusam. Aku sendiri belum pernah pakai merk pentel. Dulu pakainya merk guitar (yg tube logam, made in japan).
Kalau soal garis tegas di pinggiran warna, itu salah satu kecenderungan umum cat air koq, khususnya kalau pakai teknik basah. Banyak juga orang yang sengaja mengejar efek tersebut.
mau tanya donk
ReplyDeletekertas yg sudah diberi warna cat/ print hasil komputer akan membaur warnanya/luntur jika kita finising dengan pernis(cat tranparant)?
thx b4 ^^
Hi Rumble.inc
ReplyDeleteMaaf baru sempat balas karena sibuk sekali.
Aku hampir ga pernah menimpa cat air di atas kertas print2an. Cuma seingat aku, kalau tinta dari inkjet printer blobor/luntur kena air sementara tinta dari hasil photocopy/ laserjet printer tidak.
Mba, saya mahasiswa arsitektur, terkadang perlu rendering gambar pakai cat air, jadi saya baru mau belajar menggunakan cat air. Saya punya beberapa pertanyaan:
ReplyDelete1. Saya beli cat air merk pelican (24 color, made in german) itu bagus atau tidak? soalnya teman2 saya banyak yang pakai.
2. Klo kertas khusus untuk cat air itu beli dimana? Klo mau beli cara nanyanya gimana (nama kertasnya yang spesifik saya gk tau)?
makasi atas bantuannya mba..
Rama Ohara,
ReplyDeleteSaya tidak punya pengalaman menggunakan cat air merk pelican, jadi tidak bisa menjawab pertanyaan no.1
2. Beli di toko alat lukis. Terkadang toko buku gramedia juga tersedia. Merk bagus yang ada di Indonesia a.l. Arches, Cotman. Ada juga yang terjangkau dan lebih gampang didapat yaitu merk canson. Sayangnya kertas relatif tipis dan mudah bergelombang. Semoga membantu.
mba eunike, sy mampir dan bertanya lagi :)
ReplyDeletesy browsing ttng cara 'stretching' kertas cat air, kok mereka pada membasahkan kertasnya terlebih dahulu ya?
kl untuk selotip yg digunakan, mbak eunike sendiri memakai jenis apa? ada rekomendasi buat kita2 ngga mbak?
trus kalo lukisan sdh jadi, selotipnya di buka dari pinggiran kertas kah? (apa kertasnya tdk rusak/mengelupas atau pinggiran kertas lengket2 krn lem selotipnya?) atau kertasnya yg dipotong disepanjang jalur selotip?
makasih sebelumnya mba eunike yg baik. bikin tutorial juga di youtube dong mba... :))
salam hangat
@Perduliar, terus terang saya juga penasaran dengan cara membasahi seluruh kertas lebih dulu. Saya tidak pernah melakukannya. Saya hanya menyelotip kertas kering di papan (mis. triplek, hard board, dst) dengan selotip kertas (masking tape).
ReplyDeleteAgar tidak merusak kertas, hanya pasang dan kelupas selotip saat kertas benar-benar kering. Kelupas dari ujung yang menempel di kertas gambar. Lebih mudah pakai kuku. Asal hati-hati, merk selotip kertas apapun aman. Saya pakai selotip kertas sedapatnya di toko umum (bukan toko khusus lukis).
Jika tidak yakin, sebaiknya selotip dites dulu, ditempel di kertas sisa. Atau kurangi daya rekat dengan ditempel-lepas di kulit/ permukaan lain.
Oya, kertas yang saya maksud tentunya kertas cat air ya. Kertas lain bisa jadi memang mudah rusak permukaannya ketika kena air.
Semoga menjawab.
Setauku untuk kertas yg tidak trlalu tebal ada baiknya dibasahin..jd setelah kertas ditempel tepiannya pke selotip baru disprot air pke sprayer atau dibawah kran..setelah rata baru dikeringin secara alami atau boleh pke hairdriyer..hal ini untuk minimalisasi trjadinya gelombang pd kertas setelah lukisan selesai...smga membantu
Delete@perduliar coba menambahkan... kalo kertas yang dibasahi dulu pake air itu namanya teknik wet to wet, itu salah satu teknik dasar dalam melukis (entah memakai kertas atau kanvas- wet to wet, wet to dry) teknik itu untuk mengejar karakter cat air yg transparan dan agar bisa melebur warna satu dan lainnya di kertas itu sendiri,biasanya sih untuk bidang2 yang luas...
ReplyDeletedan sepertinya kertas yg dipakai itu kertas yg sangat kasar dan tidak cepat kering,mungkin kertas rough td yg disebutkan oleh mbak eunike.
hehe, mba eunike makasih info kertasnya... sy pgn beli yg rough disini dimana ya yg jualnya?
@Uswatun Hasanah, terima kasih tambahannya :)
ReplyDeleteSaya kira yang dimaksud Perduliar adalah cara mempersiapkan bidang gambar/kertas cat air. Sementara yang ditambahkan Uswatun, wet into wet, adalah teknik pewarnaan.
Mengenai kertas jenis 'rough', coba cari di toko lukis terdekat atau pesan secara online dari luar Indonesia. Kalau tidak ada, kertas jenis 'NOT/ cold pressed' juga sangat baik dan bertekstur. Kharakter kedua kertas tersebut tidak terlalu berbeda dibandingkan dengan jenis hot-pressed.
hai... aku tertarik banget untuk belajar cara melukis dengan cat air.. untuk beginner yang belom pernah, pake cet air merk apa ya dan tipe apa yang paling mudah? terima kasih loh! gambarmu bagus banget! :)
ReplyDelete@Unknown, maaf baru balas karena tidak sempat ngeblog saat ini.
ReplyDeleteSaya tidak punya rekomendasi khusus untuk merk yang tersedia di Indonesia. Dulu saya belajar cat air pertama pakai merk Guitar (yang made in Japan), satu set dalam kotak kecil isi 12 warna. Cuma saya dengar merk itu sudah langka dan lebih banyak barang palsunya. Kalau serius belajar, tidak ada salahnya investasi merk bagus seperti Winsor & Newton. Yang penting juga adalah pakai kertas yang memang dikhususkan untuk cat air. Selamat mengenal cat air!
Hallo, saya masih pemula dalam menggunakan cat air jadi masih menggunakan kertas sketch book 200gsm untuk medianya, kendalanya adalah air cepat menyerap atau merembes sehingga sulit untuk membuat garis/bentuk tegas , hasil yang saya dapatkan selalu saja pudar pada outline gambar saya. Yang saya ingin tanyakan adalah apakah jika saya menggunakan kertas khusus cat air juga akan seperti itu? Terima kasih :)
ReplyDelete@Ajie Fachrizal, karakter kertas sangat berpengaruh kepada hasil cat air. Saran saya, coba gunakan kertas khusus cat air dan lihat sendiri perbedaannya. Beda merk/jenis meski sama-sama kertas cat air pun memberi hasil yang berbeda. Untuk itu, perlu coba-coba berbagai merk/jenis sampai ketemu yang cocok dengan gaya kita.
ReplyDeleteOh seperti itu, saya serin kesal dengan yang kertas yang saya gunakan, hasilnya selalu seperti ini : https://twitter.com/ajie_fachrizal/status/459233205321605120 padahal air yang saya gunakan tidak terlalu banyak, sehingga sulit untuk mixing warna karena catnya cepat menempel pada kertas sementara airnya menyebar kemana-mana. lalu apa mba tau brand kertas dan tipe kertas apa yang tidak merembes seperti itu? Terimaa kasih atas masukkannya :)
ReplyDelete@Ajie Fachrizal, merk kertas cat air yang saya tahu ada di Indonesia antara lain Canson, Cotman, Arches. Saya sendiri pakai merk Fabriano Artistico dan saya pernah dengar dijual di TB Gunung Agung Kwitang. Tetap semangat berkarya ya. Rajin coba-coba sampai dapat yang disuka.
ReplyDeleteHalo mbak, salam kenal.
ReplyDeleteSaya mau bertanya seputar jenis kertas. Saya tertarik melukis menggunakan media pensil/charcoal. Setelah saya melihat referensi di youtube, para pelukis profesional di youtube lebih menyarankan untuk menggunakan kertas Watercolor jenis Hot Press. Yang ingin saya tanyakan, bisa ga mbak ngasih referensi tentang apa saja Brand/Merk kertas Watercolor khususnya yang Hot Press? Selain Arches Aquarelle? Dan apakah perbedaan fisik antara Cold Press, Hot Press dan Rough?
Terimakasih Mbak Eunike :D
@Wahyu Hidayat, merk selain Arches yang mengeluarkan kertas cat air jenis "hot pressed", antara lain Fabriano Artistico (favorit saya), Bockingford, Langton, Daler Rowney, Saunders Waterford, Canson Moulin du Roy.
ReplyDeletePerbedaan fisik antara ketiga jenis seperti yang saya sebut di atas. Pertimbangan penting untuk media pensil kayaknya permukaan kertas ya? Kertas hot pressed paling halus/rata permukaannya, memudahkan untuk gambar detail atau realis. Kalau ingin goresan spontan yang kaya tekstur, kertas jenis NOT/Rough bisa jadi cocok.
Hmm..ke sini karena penasaran pengen nanya soal paper prep ke ahlinya, ternyata baca comment2 Mbak Eunike juga gak basahin kertas dulu ya..kalau gitu gak usahlah..repot soalnya..
ReplyDeletePernah diajarin sama guru, dia pro children illustrator, itu aja dia bilang susah banget 5 kalian baru berhasil. Saya coba di rumah, di atas kayu supaya nyerap, terus dibenamkan di air, terus pake sponge dilindas ke seluruh arah, terus, nah ini yg tricky, harus cepat2 diselotip pake plak ban dan pake paku payung, gerak cepat, sebelum kertas melepaskan diri dari kayu.
Karena cepat kilat semua harus disiapkan sebelum tindakan, percis kayak kalau mau ganti popok baby...hahaha
Anyway, terus dijemur 2-3 hari, gak boleh kena matahari, takut gak rata keringnya ada yg ciut ada yg gak, harus tempat teduh, itu aja udah bete, mau lukis ditahan2.
Terus hebat banget yah kertas itu...seolah gampang dirobek, tp kekuatannya dahsyat, kertas mengering dan menciut sampai paku2 payung tercabut..whoaaa...
Hasilnya...tetep bergelembung di sana sini kok..sigh...males banget deh..
Kalau Mbak Eunike aja gak pake gitu, aku gak usah lah..heheh
mba mau tanya kalo cat air merk cotman itu ada di indonesia ? dan dijual dimana biasanya ? apa di toko gramedia dsb nya ada?
ReplyDelete@Vialisjp, wah, pengalamannya seru! Saya pernah coba menyiapkan kertas dengan cara direndam dst tapi gagal juga. Jadi buat saya cukup kertas kering yang dibentang dan diselotip dengan masking tape/selotip kertas.
ReplyDeletePerlu tidak kertas disiapkan itu tergantung juga seberapa basah sapuan yang direncanakan. Kalau ingin sangat basah, ada cara lain yaitu pakai kertas yang lebih tebal atau kertas yang dikemas blok (block).
Terima kasih sudah membagi ceritamu.
@Kania Randar, W&N cotman dijual di Indonesia. Dulu saya pernah lihat dijual di TB Gramedia Matraman, Jakarta atau TB Gunung Agung Kwitang, Jakarta. Yang harganya bagus dan relatif lengkap, toko lukis Prapatan. (http://www.tokoprapatan.com/v1/lokasi_toko.html).
ReplyDeleteAtau kalau kamu di Yogya, coba cek toko lukis Apeco di jl Malioboro.
kalo beli peralatan lukis di daerah Bandung, dmana ya?? saya mau beli paper yang cold press
ReplyDeleteMenarik banget....
ReplyDeleteTapi saya ndak bisa melukis. Ingin banget belajar, gmn mulainya ya?
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteEunike pernah pakai Derwent water colour 300 gsm? Kalau pernah, bagaimanakah bedanya, misal dgn Cotman?
ReplyDeleteMakasih ya
@Uswah
ReplyDeletebiasanya di toko alat lukis Hidayat, dekat dengan Baltos, atau kalo ga di baltosnya juga ada, di kios namanya Rustic, semoga ketemu
Mas,Kalo sketchbook yg tebal bisa jadi media melukis cat air ga mas? Terimakasih :)
ReplyDelete:V pantes mlengkung mulu.. aku pake canson 260.. ternyata harus dibentangin dulu ya.
ReplyDeleteKak saya biasa gambar pakek pensil warna. Tapi akhir akhir ini saya penasaran sama melukis. Jai saya beli watercolor sama kuas dna bla blanya merk faber castel. Itu udah bagus belum kak ? Terus kertasnya ada saran gak kak ? Makasih kaaaakk
ReplyDeleteHalo, Bantu jawab ya, watercolor yg recommend buat pemula berdasarkan pengalaman sih pentel, sakura koi, kertas pakai canson xl yg 300gsm 😁😀
DeleteKak.. Kalo masking fluid biasanya pake kuas apa ya.. Kalo boleh tau.. Heheh
ReplyDeleteKak.. kalo pake watercolour fabercastell bagus gak? Tq^^
ReplyDeleteOh iya.. kalo kertas watercolournya saya pakenya yg fabercastell bagus juga gak?? Hehehe semuanya fabercastell soalnya murah 😄
ReplyDeleteOh iya.. kalo kertas watercolournya saya pakenya yg fabercastell bagus juga gak?? Hehehe semuanya fabercastell soalnya murah 😄
ReplyDeleteKak.. kalo pake watercolour fabercastell bagus gak? Tq^^
ReplyDeleteKak kalo cat sama kertas merk reeves bagus gak?
ReplyDeleteTerus saya punya kertas cat air warnanya agak kecoklatan gitu. Teknik pewarnaannya sama gak kira kira kak?
Terus tolong rekomebdasiin cat sama kertas yang cocok untuk pemula ya kak
Thanks!
wah artikelnya bagus nih...jadi makin ngerti dan penasaran sama jenis-jenis kertas. saya juga baru belajar cat air dan pakai canson yang 300gms atau kadang yang 200 gms. cat airnya pakai koi, Tapi ternyata cepet banget keringnya jadi agak susah untuk mix warna di kertas. Hasil gambar saya ada di instagram @lailamlentera atau blog theromansa.net
ReplyDeletemakasih yah.
Kak mau tanya kl kertas HP nya itu belinya dmn ya ? Boleh mnta kontak tokonya ? Aku lagi nyari kertas HP merk fabriano hot pressed watercolors
ReplyDeletekak kalo gambar aku ditebelin pakai drawing pen di kertas cold press tintanyaa agak pudar habis pensilnya dihapus
ReplyDeletekalo kertas hot press gitu juga gak kak??
Mbak, kalo mau beli cold press paper 300gr yang murah dimana ya?
ReplyDeleteBeli sketchbook fabriano dimana ya min? Di artland cuma ada drawing/watercolor pad nya
ReplyDeleteKak, beli palet kayak gitu (gambar kedua) dimana ya?
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteKalo ngelukis cat air di kertas foto bisa Ndak??
ReplyDeleteKalo ngelukis cat air di kertas foto bisa Ndak??
ReplyDeleteSeneng akhirnya nemu blog ini. Baru belajar watercolor, terimakasih sharing pengalamannya mba
ReplyDeleteLukisannya bagus😍 terima kasih infonya mbak
ReplyDeletekak kl utk teknik wet on wet bagus pk kertas apa kak ?
ReplyDeleteBantu jawab hehe,wet to wet saran aku pake kertas khusus watercolor aja. Klo aku lebih suka pake punyanya artmedia. Dia murah tapi cukup tebal juga.
DeleteKalo outline pengen pake drawing pen, bikin warna dulu atau bikin outline pake drawing pen dulu?
ReplyDeleteSaran aku mending outline nya setelah di warna aja. Dulu pernah saya outline dulu pake drawing pen sebelum coloring. Ternyata malah luntur. Tapi menirut saya jauh lebih bagus klo tanpa outline drawing pen. Kayak khas watercolornya itu lebih keluar gitu
Deletemau tanya
ReplyDeletewaktu pake teknik wet to wet itu kenapayaa kertasnya cepet banget nyerap air....padahal kasih airnya nga banjir nga terlalu tipis juga pengaplikasian cetnya juga nga kelamaan tapi kertasnya cepet banget nyerap airnya.
itu teknik saya yang salah atau gimana yahh....saya kurang paham masalah begituan ???
oh iya buku yang saya pake merknya potebtate hand book
Kak berapa ya kira-kira gsm minimal kertas yang tahan kalau bolak balik di warnain watercolor?
ReplyDeleteKak mau tanya alas yg digunakan untuk landasan kertasnya itu apa ya? Yg seperti kayu dan posisinya miring itu..
ReplyDeleteKalau tidak salah namanya easel
Delete